Kamu bagai angin di peron kereta
Datang sekilas lalu berlalu kembali
Membuat ku menunggu sekali lagi
Rinduku hamil sembilan bulan
Melahirkan luka yang berkepanjangan
Rinduku bagai harapan semu
Hanya menjadi asa yang sia-sia
Rinduku membuat jemu
Hanya kalbu yang membalut ragu
Rinduku menjadi drama
Berakhir hanya dengan aku yang tersisa didalamnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar